Endriartono Sutarto Bakal Capres 2014 untuk Indonesia Bangkit

Endriartono Sutarto adalah seorang purnawirawan TNI kelahiran Purworejo. Putra dari Drs. Sutarto (alm.) dan Siti Sumarti Sutarto (alm.) yang dilahirkan pada 29 April 1947. Hasil pernikahannya dengan Dra. Andy Widayati membuahkan 1 orang putri dan 2 orang putra. Putra pertama diberinya nama Indra Gunawan Sutarto, putri kedua Ratri Indrihapsari Sutarto, dan si bungsu M. Adi Prasantyo Sutarto.

Beragam prestasi diraih sepanjang karirnya sebagai TNI. Karirnya sebagai TNI dimulai sejak lulus dari Akabri Bagian Darat pada tahun 1971 dari cabang Infanteri. Endriartono mengikuti berbagai macam pendidikan militer untuk pencapaian jenjang karirnya, antara lain Sussarcab Inf, Suslapa Inf, Seskoad, Sesko ABRI dan Lemhanas. Pendidikan pengembangan spesialisasi pun ditempuhnya, seperti Susjurpa Jasmil, Sus Bahasa Inggris, Air Bone, Ranger, Path Finder, Combat Instr Course dan Sus Danyonif.

Perjalanan militer Endriartono diawali dengan bertugas sebagai Pejabat Eksekutif Komandan Peleton (Dantonban) A/305 Kostrad (Komando Satuan Tempur AD) pada tahun 1972 – 1975, kemudian dilanjutkan Banki B/328 Kostrad tahun 1976, lalu menjabat sebagai Pejabat Eksekutif Komandan Kompi Kostrad tahun 1975 – 1979. Pada 1979 – 1981, Endriartono menjabat sebagai Kepala Seksi Operasi Batalyon Infanteri ( Kasiops Yonif ) Kostrad, sekaligus Kepala Staf Instansi Operasi ( Kasiops ) 330 Kostrad di tahun 1980. Beliau juga seorang Guru Militer Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat ( Secapa AD ) tahun 1982 – 1984, kemudian sebagai Pejabat Eksekutif Komandan Batalyon Infanteri ( Danyonif ) 514 Kostrad tahun 1985 – 1987, dilanjutkan sebagai Pejabat Eksekutif Komandan Kontingen Garuda IX tahun 1988 – 1989. Pada tahun 1989 – 1991 menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara ( Kasbrigif Linud ) 17/1 Kostrad, dilanjutkan sebagai Asisten Operasi ( Asops ) Kasdam Jaya tahun 1993 – 1994, Pejabat Eksekutif Komandan Resort Militer ( Danrem ) 173 Dam-VIII/TKR tahun 1994 – 1995, Kepala Staf Divisi infanteri ( Kas Divif ) 1 Kostrad tahun 1995 – 1996, Wakil Asisten Perencanaan Umum Panglima ABRI ( Waasrenum Pangab ) tahun 1996, dan Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Darat ( Waasops Kasad ) tahun 1996 – 1997. Pada tahun 1997 – 1998, Endriartono bertugas sebagai Pejabat Eksekutif Komandan Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres ), lalu sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Umum ( Asops Kasum ) ABRI pada tahun 1998 – 1999 , Pejabat Eksekutif Komandan Sekolah Staf dan Komando ( Sesko TNI ) tahun 1999 – 2000, Wakil Kepala Staf AD ( Wakasad ) tahun 2000 dan Pejabat Eksekutif Kepala Staf AD ( Kasad ) pada tahun 2000.

Kepangkatan Endriartono dimulai sebagai Perwira dengan pangkat Letnan Dua pada tahun 1971, kemudian Letnan Satu tahun 1974, Kapten tahun 1977, Mayor 1983, Letkol 1986, dan Kolonel pada tahun 1993. Kemudian pangkat Perwira Tinggi ( PATI ) diperolehnya pada tahun 1996 sebagai Brigjen, lalu Mayjen tahun 1997, Letjen 1999, dan pangkat Jenderal pada tahun 2000.

Endriartono beberapa kali diikutsertakan dalam bidang penugasan operasi, antara lain mengikuti Kontingen Garuda VIII/Timur Tengah pada tahun 1975, Operasi Seroja tahun 1976, Operasi Jeumpa V di Aceh tahun 1979, Operasi Tuntas Timor Timur tahun 1980, Kontingen Garuda IX/Irak tahun 1989, dan Operasi Irian Jaya pada tahun 1995.

Anugerah bintang dan tanda kehormatan yang dimiliki, antara lain: Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya III, Satya Lencana Kesetiaan XXIV, Satya Lencana GOM VII/Aceh, Satya Lencana GOM IX/Raksaka Dharma, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Karya, Satya Lencana Santi Dharma, Satya Lencana PBB/UNEF-1, Satya Lencana PBB/UNIIMOG, Bintang Jalasena Utama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, Bintang Mahaputra Adipradana, Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Utama, Bintang Bhayangkari Utama, Bintang Jasa Utama, Penghargaan Kelas 1 dari Pemerintah Singapura, Penghargaan Kelas 1 dari Kerajaan Brunei Darusalam, Penghargaan Kelas 1 dari pemerintah Malaysia, Penghargaan kelas 1 dari pemerintah Thailand, Penghargaan kelas 1 dari pemerintah Cambodia 2005, Bintang Kehormatan The Royal Order of Sahametrei Mohaserevadh, Grand Cross.

Endriartono Sutarto juga diberi penugasan dan belajar di luar negeri, yang diantaranya dilaksanakan di Mesir pada tahun 1975, Saudi Arabia tahun 1975, Amerika Serikat 1977, Selandia Baru tahun 1983, Malaysia pada tahun 1984 dan 2000, Irak 1989, Iran 1989, Kamboja tahun 1991, Thailand 1992, dan Inggris pada tahun 1995.

Jenderal (Purn) TNI Endriartono Sutarto, mencapai puncak karirnya di militer ketika Presiden Megawati Soekarno Putri mempercayakan pucuk pimpinan TNI ke pundaknya, sebagai Panglima TNI, pada 7 Juni 2002. Sejarah kemudian mencatatkan namanya sebagai Panglima TNI yang ke-12. Selain kemampuan dalam bidang militer, Endriartono Sutarto juga mampu aktif berbahasa Inggris dan telah menyelesaikan pendidikan kesarjanaan strata I dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) Jakarta.

Sejak masih duduk di bangku SMU, Endriartono Sutarto sudah aktif dalam kegiatan organisasi, salah satunya Endriartono pernah menjabat sebagai Ketua Murid Umum SMAN 2 Bandung, pada tahun 1966-1967. Paska tugasnya sebagai Panglima TNI, Endriartono Sutarto terus aktif dalam sejumlah kegiatan organisasi. Sejak tahun 2010 hingga sekarang, Endriartono aktif sebagai Ketua Umum 7 Summits Expedition sekaligus Pembina Gerakan Indonesia Mengajar. Tidak lelah sampai di situ, sejak tahun 2011 Endriartono juga aktif sebagai Pembina Yayasan Indonesia Setara hingga sekarang.

Jika Anda mendukung Endriartono Sutarto sebagai Capres 2014 atau memiliki pilihan lain dapat mengikuti Jajak Pendapat Bakal Capres 2014 melalui jajak pendapat capres ini atau melalui  formulir jajak pendapat ini.

Sumber : Endriartono Sutarto
Untuk dapat mendukung Tokoh Kita ini sebagai Capres IB dapat melalui dukungan Relawan Indonesia Bangkit

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Endriartono Sutarto Bakal Capres 2014 untuk Indonesia Bangkit"