Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 berasal dari keluarga intelektual yang menyimpan tekad untuk turut membangun bangsa melalui jalur pendidikan, di antaranya dengan mengantarkan Paramadina menjadi universitas kelas dunia.
Kedua orang tua Anies adalah dosen, Rasyid Baswedan, ayah Anies pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia, sementara Aliyah Rasyid, ibu Anies adalah guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta.
Jiwa kepemimpinan seorang Anies Baswedan telah teruji sejak di bangku SMA. Ketika SMA, Anies pernah menjadi ketua OSIS se-Indonesia ketika ia mengikuti pelatihan kepemimpinan di Jakarta pada September 1985. Ia menjadi ketua untuk 300 delegasi SMA-SMA se-Indonesia.
Dalam menjalani perannya Anies Baswedan memiliki visi Intelectually growing, Financially sufficient, dan Socially impactfull. Beliau adalah intelektual muda Indonesia yang namanya sudah mendunia dan berwawasan global.
Anies tercatat sebagai penerima penghargaan dari majalah Foreign Policy sebagai satu dari 100 Intelektual Publik Dunia yang paling berpengaruh pada bulan April 2008 bersama Noam Chomsky, Al Gore, Francis Fukuyama, Samuel Huntington, Vaclav Havel, Thomas Friedman, Bernard Lewis, Lee KuanYew dan pemenang Nobel asal Bangladesh, Muhammad Yunus.
Selain itu, Anies Baswedan juga mendapatkan penghargaan sebagai salah seorang "Young Global Leaders 2009" dari Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum, WEF). Tokoh dunia lain yang juga masuk daftar Pemimpin Muda Dunia di antaranya adalah pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg, pegolf Tiger Woods, Anchor CNBC-India Shireen Bhan, CEO YouTube Chad Hurley dan pebalap F-1 Michael Schumacher
Kemudian, pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang akhir April (2010). Dalam edisi khusus yang berjudul “20 Orang 20 Tahun”, Majalah Foresight menampilkan 20 tokoh yang diperkirakan akan menjadi perhatian dunia. Mereka akan berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang.
Nama Anies disematkan bersama 19 tokoh dunia lain seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National Congress India Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS, Paul Ryan.
Di Indonesia sendiri, Anies adalah seorang rektor termuda dalam sejarah Indonesia. Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan dan intelektual Muslim, Nurcholish Madjid, yang juga merupakan pendiri universitas tersebut. Saat itu ia baru berusia 38 tahun.
Sebagai seorang akademisi, salah satu gerakan fenomenal yang digagas Anies Baswedan adalah Gerakan Indonesia Mengajar (GIM), sebuah program yang merekrut anak-anak muda lulusan perguruan tinggi ternama di Indonesia untuk mengabdi sebagai guru di sekolah-sekolah dasar yang ada di pelosok Indonesia. Program ini memiliki tujuan ganda, pertama, untuk mengisi kekurangan guru berkualitas Sekolah Dasar di daerah terpencil.
Kedua, untuk membekali pemuda terbaik yang berpotensi menjadi world class leader with grass root understanding, yaitu pemimpin yang memiliki visi kedepan namun memahami dan mengerti seluk beluk permasalahan rakyat di akar rumput. Para pemuda yang dikirim sebagai guru Sekolah Dasar (SD) ke daerah disebut sebagai Pengajar Muda. Pada angkatan pertama, GIM memberangkatkan 51 Pengajar Muda. Para Pengajar Muda adalah hasil seleksi dari 1.383 pelamar yang sudah melalui proses seleksi ketat sejak pertengahan tahun 2010
Jika Anda mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2014 atau memiliki pilihan lain dapat mengikuti Jajak Pendapat Bakal Capres 2014 melalui jajak pendapat capres ini atau melalui formulir jajak pendapat ini.
Untuk dapat mendukung Tokoh Kita ini sebagai Capres IB dapat melalui dukungan Relawan Indonesia Bangkit
2 Responses to "Anies Baswedan Bakal Capres 2014 untuk Indonesia Bangkit"
Nah ini dia jagoan saya di pilpres 2014, sayang nya beliau sepertinya tidak ingin maju di pilpres mendatang
tokoh pendidikan kita.. tentu pendidikan akan menjadi lebih baik
Posting Komentar