Kudeta Hanya Memunculkan Masalah Baru


hindari Kudeta karena hanya menimbulkan Masalah Baru
2 hari lalu kami menerima telepon dari teman di Jakarta yang kebetulan aktif di beberapa organisasi, karena disamping bergelut di bidang media, teman ini juga aktif sebagi aktivis. Selain berbicara tentang perkembangan jejaring sosial Indonesia ayobai.com dan rencana gerakan mengusung Capres 2014, ada sedikit yang menggelitik dari berita telepon tersebut. Wach…Ternyata  Isu kudeta masih jadi pembicaraan beberapa aktivis di Jakarta. Iseng chek beritanya dan di jejaring sosial walaupun beritanya sudah lewat dan rasanya tidak salah jika kita membuka kembali jika masih ada yang tertinggal. Dan harus kita akui ide dan niat itu ada, maka muncullah tulisan Kudeta Hanya Memunculkan Masalah Baru. Berita kudeta ini cukup heboh ketika Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menggalang kekuatan untuk melakukan demo.

Memang Rencana Kudeta diprakarsai MKRI (Majelis Kedaulatan Rakyat) dengan tokoh-tokohnya antara lain Ratna Sarumpaet, Adie M Massardi, Erwin Usman, Neta S Pane, dan Haris Rusli itu berakhir dengan aksi damai bagi-bagi sembako di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Ketua MKRI Ratna Sarumpaet, mengingatkan agar istilah kudeta yang digaung-gaungkan oleh Istana tidak lagi dipakai menamai aksi MKRI. Pasalnya, kudeta hanya bisa dilakukan oleh tentara. Namun, dia tidak menampik saat ditanya mengenai tuntutan agar Presiden SBY mundur dari jabatannya. "Jangan katakan kudeta, kudeta hanya bisa dilakukan oleh tentara. Tapi ini baru awal menuntut SBY mundur, jangan diributkan dulu. Biarkan masyarakat memilih, mana yang dia pilih," kata Ratna, Senin (25/3/2013). Info melalui ratnasarumpaet.com 

Berita ini semakin mengemuka ketika Presiden SBY menanggapi isu kudeta tersebut yang dikembangkan melalui informasi Intelijen. Tanggapan pertama presiden disampaikan pertama sekali saat akan melakukan kunjungan lawatan ke Mesir.Memang respon Presiden SBY ini ditanggapi beragam baik yang mengkritik maupun mendukung. 

Bagi pihak yang mengkritik menilai respon Presiden SBY adalah respon yang berlebihan. Salah satunya sebagaimana di muat dalam berita satu  bahwa Isu kudeta yang dilontarkan Presiden SBY selain menimbulkan kegaduhan politik, dianggap oleh Hendardi, Ketua SETARA Institute, sebagai tanda yang bersangkutan tidak lagi fokus mengurus negara. "Kegaduhan politik dan potensi instabilitas sesungguhnya dipantik oleh Presiden SBY sendiri yang sudah tidak lagi fokus mengurus negara," kata Hendardi, di Jakarta, Minggu (25/3). Demikian juga oleh etua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu, Kamis (21/3). melalui media berita online republika  "Kritikan dan aksi-aksi protes massa yang menggunakan spanduk dan poster-poster jelas bukan gerakan kudeta. Kelompok bersenjata di Indonesia adalah TNI dan Polri. Dalam sejarah perebutan kekuasaan di Indonesia tahun 1965-1967, kelompok yang melakukan kudeta terhadap kekuasaan presiden Soekarno justru berasal dari kelompok TNI AD yang saat itu dipimpin oleh Jenderal Soeharto," jelas Masinton.

Sedangkan yang mendukung respon Presiden salah satu adalah Prabowo Subianto dengan menginstruksikan jajaran kader untuk tidak ikutserta dalam demo yang yang diprakarsai oleh MKRI tersebut. "Seluruh kader Gerindra, Organisasi Sayap Partai Gerindra, Organisasi Massa yang berafiliasi dengan partai Gerindra serta Jajaran pengurus HKTI, IPSI dan APPSI, dengan ini diinstruksikan untuk TIDAK ikut serta dalam demonstrasi yg akan dilaksanakan besok, 25 Maret 2013," kata Prabowo dalam rilisnya yang di terima Komhukum.com, Minggu (24/03)

Terlepas dari terjadi ada tidaknya kudeta tersebut, kita coba melihat bahwa isu kudeta ini  muncul karena ada ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah yang dilakukan melalui demo dan keinginan untuk membentuk pemerintahan transisi sebagaimana dalam video youtube MKRI: Pemerintahan Transisi Mutlak.  Sehingga kita dapat menilai bahwa niat untuk melakukan kudeta ini benar adanya dimana terlihat dari beberapa akun jejaring sosial yang menamakan diri untuk menuntut SBY mundur. Dan dapat disimpulkan bahwa Isu kudeta itu memang benar adanya, namun seberapa kekuatannya itulah yang kita lihat pada hari demo di Bulan maret tersebut. Dan isu kudeta tidak dapat juga kita pandang sebelah mata karena kejadian 1997-1998 kudeta diawali oleh gerakan mahasiswa dan massa.

Oleh karena berkaitan dengan isu kudeta ini, melalui Indonesia Bangkit kita hanya mengingatkan bahwa kudeta bukanlah cara yang terbaik menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Sejarah telah membuktikan bahwa kudeta membawa bangsa Indonesia kedalam masalah baru yang cukup rumit.

Hal ini sudah kita sampaikan sebagaimana latar belakang pemikiran berdirinya jejaring sosial Indonesia www.ayobai.com bahwa kita tidak menginginkan sebuah revolusi apalagi dengan menggunakan kekuatan fisik dan berdarah. Kejadian di negara timur tengah mengingatkan bahwa hukum karma sepertinya berlaku dimana revolusi berdarah akan terjadi berulang dan memakan korban. Kejadian di Mesir dan Libya mengingatkan kita bahwa Khadafi naik dengan peristiwa berdarah dan beliaupun turun dengan peristiwa berdarah. Begitu juga di negara kita telah membuktikan bahwa jatuhnya Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto terjadi karena gerakan mahasiswa dan pemuda yang menyisakan cerita yang menyedihkan untuk semua kalangan. Bahkan semangat reformasi yang kita elu-elukan di akhir tahun 90-an menyisakan PR yang cukup besar dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Arah reformasi seakan membuat Negara kita semakin terpuruk.

Untuk itu kami mengingatkan kita kembali, marilah energi dan pikiran kita untuk fokuskan pada bagaimana kita dapat mengusung Capres 2014, sehingga harapan kita bersama untuk Indonesia Baru dapat tercapai dengan dipimpin oleh Presiden 2014-2019 secara arif bijaksana. Dan kami juga menawarkan Cara baru untuk mengusung Capres 2014 dengan menggabungkan antara pengusulan capres independen dengan capres jalur partai. Tentu akan lebih baik jika kekuatan massa masing-masing, kita satukan untuk menyongsong pemimpin masa depan Indonesia. Untuk hal ini kami membuka diri  baik dalam relawannya, pengurus, bahkan capresnya sendiri kita buka yang penting punya semangat dan komitmen dengan masyarakatnya melalui kontrak politik.

Jika Anda memiliki ide untuk hal ini mari kita satukan gerak dan langkah kita untuk mewujudkan Indonesia Baru dengan keberanian kita untuk berubah dan bangkit.
Salam Indonesia Bangkit.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kudeta Hanya Memunculkan Masalah Baru"