Tulisan Cinta Kepala daerah dan PNS seperti cinta ayah cinta anaknya terkait dengan lelang jabatan di pemda DKI yang kami harapkan agar dihentikan karena berpotensi melanggar dan bertentangan dengan 7 peraturan mulai dari Undang-undang hingga Peraturan gubernur sendiri. Tentu kita tidak ingin tokoh idola masyarakat DKI sang gubernur terjerumus dalam kesalahan walaupun lelang jabatan yang dilakukan itu baik dan sebuah terobosan baru.
Cara yang baik bukan berarti harus menabrak rambu-rambu yang ada, silakan disiasati peraturan dan jika memang terbukti baik, baru kemudian dilakukan perbaiki peraturannya. Jangan sampai masyarakat sudah main hukum rimba, pemimpinnya ikut main hukum rimba juga. Kalau kita suka dengan seseorang bukan berarti ketika dia berbuat kesalahan kita biarkan dia terjerumus. Mari sama kita saling mengingatkan sebagai tanda kita keluarga besar bangsa Indonesia.
Pesan kekeluargaan untuk para Kepala daerah untuk memperlakukan para PNS seperti Anda memperlakukan anak anda sendiri. Perlakukanlah seluruh PNS didaerah Anda dengan seadil-adilnya seperti Anda memperlakukan anak Anda sendiri. Anak-anak gak perlu diancam-ancam untuk berbuat baik, kalaupun mereka salah silakan tegur dengan baik sehingga mereka dapat memperbaiki diri.
Terkait dengan lelang jabatan yang dilakukan di DKI, pemda DKI melakukan tes dengan melibatkan banyak unsur, ada polri, akademisi, ada KPK, ada PPATK. Hal ini tentu dapat menjadi tanda tanya yang akan mengunakan jasa PNS DKI adalah Pemerintah DKI dalam hal ini gubernur. Kenapa mesti instansi lain yang menilai PNS dilingkungan Pemda DKI, apakah pejabat di DKI tidak ada yang bisa menilai padahal itu sudah diatur dalam UU no100 tahun 2000 bahkan Pergub DKI no 163 Tahun 2010 gubernur sudah mendelegasikan kewenangannya untuk memilih dan mengangkat pejabat yang ada dibawahnya. Oleh karena itu kenapa mesti buang uang mahal-mahal dan harus melanggar aturan jika bisa dilakukan dengan murah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika memang pejabat yang didelegasikan dianggap kurang mampu, ya.. itu dulu yang dibina. Jangan yang langsung berhubungan langsung dengan rakyat. Kami berkeyakinan sepanjang proses seleksi tidak ada camat dan lurah yang fokus pada pelayanan masyarakat. Tentu ini khan masyarakt tujuan akhir dari kegiatan ini.
Jika lelang jabatan ini kita tarik seperti kehidupan keluarga. Apakah wajar seorang ayah menyuruh orang lain untuk menilai anaknya sendiri. Ketika sang ayah tidak sanggup menilai dan membina anaknya tentu akan dibantu oleh sang ibu. Demikian juga masih ada abang dan kakak untuk membantu menilai dan membina adiknya. Ya pasti intinya bagaimana hubungan kepala daerah baik itu gubernur, bupati, walikota dengan PNS cobalah bagaimana Anda memperlakukan keluarga anda sendiri.
Bagaimana kalau kepala daerahnya belum bekeluarga.. hehe.. ada-ada aja teman facebook ini bertanya.. gitu aja kog repot (meniru almarhum gusdur mantan presiden kita).. ya kawin aja dulu. :) . Mari selamatkan jokowi dengan menghentikan lelang jabatan yang sedang dilakukan dijakarta saat ini.
Salam Indonesia bangkit
0 Response to "Cinta Kepala Daerah dan PNS seperti Cinta Ayah ke Anaknya"
Posting Komentar