Sebuah prestasi luar biasa ditorehkan dokter kita sebagai bentuk keberhasilan dalam kehidupan berdemokrasi di negeri Indonesia. Tepat Hari Rabu 27-11-2013, Dokter diseluruh Indonesia mengadakan aksi demo sebagai bentuk solidaritas atas atas kasus yang menimpa 3 dokter yang dituduh melakukan malpraktik. Demo ini juga merupakan bentuk protes kepada Mahkamah Agung atas vonis kepada Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak atas meninggalnya seorang pasien Fransiska Maketey saat dirawat di Rumah Sakit Prof Kandauow, Manado pada 2010.
Bahkan di Jakarta aksi demo melibatkan ribuan atas nama dokter Indonesia. Dan untuk mengamankan jalan aksi demo, Polda Metro jaya menurunkan 1930 personil. "Pengamanan biasa saja. Ada 1.930 personel dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa. Personel yang diterjunkan gabungan dari beberapa satuan dan wilayah," kata Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombespol Muhammad Chaerul di Jakarta, Rabu (27/11)
Demo ini dapat kita sebut cukup luar biasa Goro goro Dokter Indonesia. Demo ini juga menjadi kejadian unik dalam kacamata demokrasi, dan menjadi sejarah baru dalam dunia kesehatan. Demo dokter hari rabu adalah kali pertama terjadi di Indonesia. Padahal jika kita tilik bahwa dokter memiliki sumpah janji terkait ini. Namun ini tidak menghalangi niat para dokter untuk menyampaikan bentuk solidaritasnya. Keadaan ini memperlihatkan bagaimana carut marutnya kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri Indonesia yang kita cintai khususnya dalam bidang kesehatan.
Disini Cara Indonesia bangkit disini tidak memasuki ranah perdebatan antara kriminalisasi dokter dengan malapraktek. Sebuah perdebatan yang tidak akan selesai jika masing-masing mempertahankan kebenarannya masing-masing. Coba untuk melihat dari semua sisi termasuk dimensi puncaknya, sehingga dapat solusi terbaik untuk melindungi pasien sekaligus dokter.
Sudah saatnya kita menggunakan cara berpikir derajat, dimensi dan qadar menganti pola berpikir sudut pandang yang hanya memperuncing perbedaan. Indonesia dapat bangkit ketika semua elemen dapat bersatu. Kita bersimpati kepada keluarga korban yang meninggal, kita juga bersimpati kepada dokter-dokter.
Lho kenapa Cara Indonesia Bangkit bisa berada di dua sisi. Sementara media dan para pejabat dan politisi mengambil momen untuk mengambil di satu sisi. Apakah ini bentuk posisi abu-abu. Inilah perbedaan ketika kita dapat menggunakan metode cara berpikir derajat, dimensi dan qadar, sehingga dapat melihat dimana titik temu kedua pandangan ini. Dengan ini kita dapat melihat bagaimana melindungi dokter sekaligus menyelamatkan kepentingan masyarakat.
0 Response to "Luar biasa Goro goro Dokter Indonesia"
Posting Komentar