Pilkades Pemilu Meriah Pemilu Terlupakan

Pilkades Pemilu Meriah Pemilu Terlupakan Yang meriah justeru terlupakan, Pemilu paling Meriah justeru menjadi Pemilu terlupakan. Anda mungkin mengenal dan sangat mengenal yaitu pemilu di pemerintah tingkat paling rendah yaitu Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) / Pemilihan Pangulu Nagori (Pilpang) / Pemilihan Kepala Kampung / Pemilihan kepala Gampong atau nama lainya sesuai daerah Anda yang menyatakan sama dengan pemilihan kepala Desa. Namun untuk Anda yang tinggal di kota atau kelurahan mungkin Pemilu Pilkades sudah terlupakan, namun jika anda yang tinggal di wilayah kabupaten atau pedesaan tentu pilkades sangat erat dan cukup mengetahui
Mungkin Anda juga merasakan hal yang sama, bahwa banyak hal ironi terjadi di negeri ini. Boleh sedikit melenceng negeri pro kontra tanpa solusi. Yang Baik ditinggalkan, Yang jahat dielu-elukan. Yang jujur dibenci, Yang Bohong disukai. 

Ungkapan ini mungkin bisa menjadi pegangan Anda, 
Semua yang Anda Lihat, belum tentu itu adanya 
Semua yang Anda Dengar, belum tentu itu benar adanya 

Zaman sudah berbeda, informasi teknologi cepat berkembang. Kemunafikan dibungkus pencitraan merupakan hal biasa dan menjadi kemasan terbaik pada zaman ini. Jawabannya terbaiknya kembalikan kepada hati nurani Anda masing-masing untuk memfilter apa yang Anda lihat dan dengar. 

Wach, maaf nich jadi melantur. Kembali ke laptop aja ya… Yang meriah justeru terlupakan, Pemilu paling Meriah justeru menjadi Pemilu terlupakan. Anda mungkin mengenal dan sangat mengenal yaitu pemilu di pemerintah tingkat paling rendah yaitu Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) / Pemilihan Pangulu Nagori (Pilpang) / Pemilihan Kepala Kampung / Pemilihan kepala Gampong atau nama lainya sesuai daerah Anda yang menyatakan sama dengan pemilihan kepala Desa. Namun untuk Anda yang tinggal di kota atau kelurahan mungkin Pemilu Pilkades sudah terlupakan, namun jika anda yang tinggal di wilayah kabupaten atau pedesaan tentu pilkades sangat erat dan cukup mengetahui. 

Anda yang pernah mengikuti atau melihat Pilkades, tentu suatu yang menarik melihat kemeriahan satu desa tersebut. Kemeriahan pesta demokrasi desa ini biasanya terlihat pada satu lokasi saja karena Tempat pemungutan Suara (TPS) terkosentrasi dibalai desa atau satu tempat yang ditentukan. Tua muda bergabung hingga akhir penghitungan, perantau atau mahasiswa yang masih memiliki kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat biasanya diusahakan pulang kampung untuk mengikuti pilkades ini. 

Pilkades ini biasanya golongan putihnya alias golputnya sangat rendah sekali. Suatu hal yang berbeda dengan Pemilihan kepala daerah (pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg) , pemilihan presiden (pilpres) angka golputnya cukup memprihatinkan. Biaya Pemilu yang demikian besar serta TPS yang lebih banyak dan lebih dekat tidak berbanding lurus dengan partipasi masyarakat dalam pemilu tersebut. Sebuah ironi dengan pilkades dengan satu TPS dan biaya terbatas mampu memperlihatkan partisipasi pemilih yang aktif. 

Namun pernahkan Anda membayangkan bahwa biaya pilkades itu harus ditanggung renteng oleh peserta pilkades. Contohnya Calon Kepala desa CigeuXXXX ada 5 orang sementara biaya penyelengaraan pilkades mulai dari biaya rapat, biaya panitia, biaya logistik seperti surat suara hingga lain-lain sekitar 75 Juta rupiah. Maka biaya yang harus disetorkan Calon Kepala Desa adalah 15 juta rupiah per orangnya khusus untuk biaya penyelengaraan Pilkades diluar dari biaya kampanye pribadi. Dan Jika Calon Kepala desa yang ikut Cuma 3 orang maka biaya yang harus ditanggung 75 juta dibagi 3 orang sehingan masing-masing calon harus menyediakan sekitar 25 juta rupiah. Nilai tersebut mungkin kadang berkurang sedikit, jika pemerintah ada membantu pembiayaan namun terkadang ada yang tidak dibantu. 

Bisa Anda bayangkan, jika kondisi pilkades ini juga berlaku nasional, bahwa untuk biaya pilpres ditanggung oleh calon presiden masing-masing. Contoh Pilpres 2009 kemarin biaya pilpres mencapai 4 Triliun untuk satu putaran. Dengan kondisi Calon Presiden 2009 ada 3 pasang Calon presiden berarti biaya yang harus disetorkan Ke KPU sekitar 1,3 T /calon. Jika Pilpres 2104 ini dibuat seperti pilkades kira-kira-kira.. siapa yang bisa jadi capres.. ya ? dan Ada gak ya.. berani mencalonkan diri.. hehe.. 

Untuk mewujudkan Indonesia Baru Afdol melalui sahabat Indonesia Berubah dengan Cara Indonesia Bangkit, hal yang kurang adil kurang fair dalam penyelenggaraan pemerintahan harus menjadi perhatian negeri ini kedepan. Perbedaan yang besar kita kecilkan, yang kecil kita permini lagi sehingga dalam kebangkitan dan berubah tidak ada yang tertinggalkan. Bisa tidak negeri ini bangkit tergantung Anda, saya dan kita semua mau berubah, mulai berubah saat ini mulai dari terkecil yang mungkin bisa kita rubah untuk negeri ini untuk Indonesia tercinta. 

Semoga Anda selalu dilimpahkan kesehatan dan kesuksesan serta kebahagian selalu. Aamiin

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pilkades Pemilu Meriah Pemilu Terlupakan"