Dalam tulisan 3500 Trilyun Hutang Negeriku Hutang Anak Bangsa dijelaskan bahwa dalam tahun 2013 ada perubahan hutang Indonesia yang cukup signifikan. Tentunya hal ini menjadi kekhawatiran dan keterkejutan bagi anak bangsa. Dimana pada awal tahun 2013 hutang negeri ini sudah menembus 2.000 Trilyun rupiah. Dan ternyata kejutan tersebut tidak berhenti disini.
Sesuai buku statistik hutang luar negeri Indonesia yang dikeluarkan Bank Indonesia pada bulan januari 2014 menyampaikan laporan bahwa di bulan November 2013 Hutang LN Indonesia telah mencapai angka 3.124 Trilyun rupiah. Hal ini berarti ada penambahan Hutang sekitar 1.124 Trilyun rupiah dalam tempo hanya 11 bulan.
Sebuah angka yang fantantis dan Hebat Hutang Indonesia Meningkat 1.124 Trilyun dalam 11 Bulan. Sebuah rekor peningkatan hutang yang perlu mendapatkan penghargaan. Ini menjadi semakin miris karena perubahan hutang ini tidak murni karena kita mendapat kucuran dana segar. Peningkatan sebagian hutang justeru dipicu oleh kenaikan kurs Dollar Amerika terhadap rupiah yang pada penghujung tahun 2013 mencapai level Rp.12.000,- perdollar. Dimana kita ketahui sebagian besar hutang kita dalam bentuk Dollar Amerika.
Inilah jebakan hutang Luar Negeri yang semakin mencekik leher bangsa indonesia. Kita menganggap hutang dapat menyelesaikan masalah, justeru ini akan menjadi sumber masalah baru dikemudian hari. Potensi korupsi juga semakin tinggi jika semakin tergantung pada hutang. Padahal jika hitung-hitung kenaikan hutang sebesar 1.124 trilyun ini dapat membiayai seluruh propinsi dan kabupaten/kota di Indonesia selama 3 tahun plus bonus bantu buat korban bencana alam di Indonesia
Gak percaya nich...Coba kita hitung ya.. kita ambil DAU Propinsi Kabupaten Kota Tahun 2013 sesuai Perpres No 10 Tahun 2013 tentang Dana Alokasi Umum (DAU) Provinsi Kabupaten Kota Tahun 2013 bahwa
- 33 propinsi mendapatkan DAU sebesar 31,113 Trilyun
- 491 Kabupaten Kota mendapatkan DAU sebesar 280,025 Trilyun
Sehingga Total propinsi kabupaten kota mendapatkan DAU sebesar 311,319 Trilyun.
Jika kita asumsikan setiap tahun propinsi mendapatkan jatah DAU sebesar 311, 319 trilyun maka selama 3 tahun hanya butuh 933,957 Trilyun rupiah.
Dengan uang sebesar 1.124 Trilyun mampu membiayai Daerah Provinsi Kabupaten Kota selama 3 tahun dan masih sisa 190,43 trilyun (1.124-933,957). Jika pembuatan waduk di bogor untuk mengatasi banjir Jakarta berbiaya 1,9 trilyun dan bantuan pengungsi sinabung sebesar 1 trilyun, dengan dana 190 trilyun tentu bisa buat macam-macam. Termasuk membiayai saksi pemilu di TPS (jika sepakat...?)
Memang fenomena hutang luar negeri bukan saja tidak efektif dalam pengelolaan hutangnya sendiri, bahkan kita menjadi tidak belajar bagaimana mengelola anggaran yang ada agar tidak boros dan bagaimana meningkatkan pendapatan nasional. Demikian juga hutang Luar Negeri dapat menjadi jebakan hutang jika tidak ada niat kita untuk mengurangi atau melunasinya. Kita dapat membayar dengan cara mudah membayar hutang negara asal kita memang mau. Mudah-mudahan presiden mendapat dapat memberikan perhatian pada hutang Luar negeri ini untuk Indonesia.
0 Response to "Hebat Hutang Indonesia Meningkat 1.124 Trilyun dalam 11 Bulan"
Posting Komentar